Berawal dari Kedekatan
Daftar isi
Andriberbudi.web.id - Berawal dari
perkenalan di layanan jejaring sosial yang menurut sumber dari wikipedia, ini adalah
komunitas telepon seluler terbesar pertama di dunia, mig33 memang
banyak di gandrungi oleh para pemuda pada jamannya. Saya mulai
menggunakan pertengahan 2006, dari situlah awal mula bergabung berbagai
komunitas mig33. Namun saya paling lama tergabung di salah satu komunitas Jogja yang menurut saya
paling asik.
Dalam
komunitas atau grup tersebut akhirnya saya memiliki teman dekat. Berawal ketika
melihat sebuah nickname yang cukup menarik perhatian, dengan lincah dia
mengetikkan huruf-huruf menjadi bait kata dan membalas obrolan di grup dan sebagian besar mengenal dia, dalam
batinku “siapa dia, kalau dia cewek aku harus bisa mengenal dia” dan makin hari kami semakin dekat di grup tersebut,
lantas aku japri (dulu bilangnya mojok) dia dan kami lanjut ngobrol ngalor ngidul,
sampai kita tukeran foto, ngomongin kegiatan sehari-hari dan akhirnya aku minta
nomor handphone dia, ya karena kita
sudah akrab akhirnya langsung dikasih nomor handpone. Tanpa pikir panjang langsung tak telepon dan kita lanjut ngobrol via telepon, karena suara yang ada
disana asik diajak ngobrol akhirnya aku sering telepon dia, atau kirim pesan
singkat, pada waktu itu SMS kirim dua kali atau lima kali bisa gratis berkali-kali (enak
jamanku to).
Akhirnya di waktu
libur kuliah aku ajak dia kopdar (kopi darat). Setelah sepakat dengan tempat
dan waktu dan aku juga sudah dikasih ancer-ancer jalan menuju ke lokasi kita bertemu. Akhirnya
aku bertemu dengan dia, ya seorang cewek yang tinggi, berkulit sawo matang, serta
memiliki badan cukup kekar menurutku.
Selanjutnya
kita ngobrol di sambil makan bakso “Pak Agus”, dan ketika makan bakso tersebut,
dia menghabiskan hingga ludes tanpa sisa di mangkuk, yang muncul dalam
pikiranku cuma satu, ni cewek doyan makan, dan aku lebih suka cewek model kayak
gini, batinku. Hingga akhirnya kita sudahi pertemuan hari itu karena sudah sore,
dia pulang ke rumahnya menggunakan bus, sedangkan
aku pulang ke kost.
Semakin hari
kita semakin dekat, bahkan kita sering curhat dalam segala hal, mulai dari
masalah sekolahnya dan kuliahku, hingga akhirnya ku tahu di lebih pintar soal
kalkulus ketimbang aku, sampai terkadang aku minta bantuannya untuk mengerjakan
tugas kalkulus-ku, maklumlah otakku langsung membeku ketika melihat angka-angka
dan rumus yang susah di cerna.
Hingga pada
suatu waktu, kita menjadi kakak adekan, apa yang
terjadi? Kalian pasti sudah mikir sampai jauh kesana kan?!!.. Pikiran itu di
skip dulu ya, hehe...
Aku manggil
dia dengan sebutan “Dinda” dan dia manggil aku “Kanda”, hahaha mengelikan kalau
di ingat-ingat. Ya tapi itulah cara kami berteman, bahkan seperti seorang kakakdan adik.
Cerita Selanjutnya: Sepanjang Jalan Pacaran